Sabtu, 24 September 2016

Perkembangan Telematika di Indonesia

Matkul : Softskill
Tugas : Perkembangan telematika di indonesia dan trend telematika ke depan
Minggu 1
Dataline : 26/09/2016
Nama : Rhino Prastianto
Kelas : 4 KA 37

Zaman informasi ini, menegaskan bahwa jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penghambat dalam hubungan antara manusia atau antar lembaga usaha. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah sekaligus cepat. Setiap perkembangan dapat diikuti dimanapun berada. Istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya. Zaman informasi menyebabkan jagad ini menjadi suatu “dusun semesta” atau “global village”
Zaman informasi yang sudah berkembang sedemikian rupa seperti sekarng ini, hanya mungkin dengan adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan beragam dan banyak informasi. Teknologi telematika (selama beberapa dasawarsa ini) telah berkembang sehingga mampu menyampaikan (mentransfer) sejumlah besar informasi
Sementara itu, di Indonesia, perkembangan telematika masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara lain. Cina misalnya, kini sudah dapat mendahului republik ini dalam hal aplikasi komputer dan internet, begitupula Singapura, Malaysia, dan India yang jauh meninggalkan Indonesia. Tampaknya masalah political will pemerintah yang belum serius, serta belum beresnya aturan fundamental adalah penyebab kekurangan tersebut. Contoh nyatanya ialah penutupan situs porno dan situs yang menyajikan film fitnah menyusul dengan disetujuinya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik pada medio 2007 dan awal tahun 2008, oleh Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo)
Keadaan ini merupakan realitas objektif yang terjadi di Indonesia sekarang, tidak termasuk wilayah yang belum tersentuh teknologi telematika, semisal Indonesia Timur yang masih terbatas pasokan listrik. Amat mungkin, beberapa bagian dari wilayah tersebut belum mengenal telematika.
Seperti apa wujud Indonesia di masa depan yang terkait dengan telematika, bergantung pada kenyataan sekarang. Selanjutnya masa sekarang ini, dibangunoleh hasil dari perjalanan masa lalu. Untuk yang disebutkan terakhir inilah, makalah ini dihidangkan. Sebagai usaha membuat tulisan sejarah, yang lebih cocok dikategorikan sebagai sebuah tulisan rintisan, boleh jadi akan bersifat subyektif. Dengan demikian, undangan untuk mengembangkan gagasan baru yag lebih segar (up to date) adalah suatu keniscayaan.

Pengertian Telematika

Telematika berasal dari bahasa perancis “Telematique” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.

Teknologi Informasi merujuk pada sarana prasarana, sistem dan metode untuk perolehan, pengiriman, penerimaan, pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan penggunaan data yang bermakna ( Miarso, 2007 ).

Pada praktisi menyatakan bahwa “Telematics“ adalah singkatan dari “Telecommunication” and “informatics” sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu ( konvergensi ). Semula media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi komunikasi pada saat itu.

Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghindarkan media komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah Telematika kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara telekomunikasi, media dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah.
Konvergensi Telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau “The Net”. Dalam perkembangannya istilah “media” dalam Telematika berkembang menjadi wacana “multimedia”. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah “multimedia” semula hanya merujuk pada kemampuan sistem computer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambigus jika istilah Telematika dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika.



Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut.
1.Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2.Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.
3.Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online,internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).

Penerapan Telematika
1. E-goverment (contoh : depok.go.id)



E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya.
Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja. E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.

2. E-commerce (contoh : bhinneka.com)
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain yaitu e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melaluimobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.

3. E-learning (contoh : cai.elearning.gunadarma.ac.id)
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas dapat dilakukan.

Trend Telematika Kedepan
Seiring berkembangnya kemajuan teknologi yang semakin pesat, mengharuskan masyarakat untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi yang telah ada. Mengenai trend ke depan Telematika, itu merupakan kebebasan individu untuk mengembangkan dan menjadikannya sebagai suatu trend (walau sesaat) di dalam masyrakat. Yang pasti dalam proses perkembangannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga tidak merugikan pihak lain dan tidak menguntungkan diri sendiri (egois). Sehingga trend ke depan telematika dapat menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan atas maupun dari kalangan bawah.


Minggu, 12 Juni 2016

Review Jurnal "Int. J. Information and Computer Security"

Judul
A framework of security and safety checking for internet-based control systems
Jurnal
Int. J. Information and Computer Security
Volume & Halaman
Vol. 1, No. 1/2, Hal 187 - 200
Tahun
2007
Penulis
Lili Yang & S.H. Yang
Jurnal Link
http://www.cob.calpoly.edu/~ijics/ijics-7.pdf
Reviewer
Rhino Prastianto (17113542)
Tanggal
13 Juni 2016

Pendahuluan
Sistem kontrol berbasis internet adalah sistem untuk pemantauan dan pengkontrolan jarak jauh menggunakan internet sebagai media platform-nya. Dalam sistem ini, terdapat dua sudut yaitu remote side) dan local side.

Biasa sistem kontrol berbasis internet ini digunakan untuk sistem menengah hingga sistem yang besar yang berbeda lokasi. Fungsi kontrol terperinci pada sisi local karena sistem kontrol local bekerja secara berlebihan sehingga memerlukan tingkat keamanan yang tinggi. Untuk keamanan, terdapat sebuat sistem yang bernama sistem remote kontrol. Dalam sistem kontrol berbasis internet ini : firewall, otentifikasi pengguna atau user, serta log akses dapat membantu mencegah dari serangan hackers luar, namun tidak menjamin untuk menghentikan serangan-serangan jahat lainnya. Oleh karena itu, safety (keselamatan) yang sistematis dan pengecekan keamanan dalam desain sistem kontrol berbasis internet ini penting.

Jurnal yang direview ini berisikan mempertimbangkan bentuk rancangan atau kerangka tentang keselamatan (safety) dan keamanan serta resiko dalam sistem kontrol berbasis internet tersebut.
Kesamaan Keselamatan dan Keamanan
Keselamatan (safety) dan keamanan (security) dalam sebuah sistem kontrol  berbeda namun sebenarnya memiliki banyak kesamaan. Adapun perbedaannya adalah:

Perihal
Keselamatan
(safety)
Keamanan
(security)
Tujuan
Menetapkan persyaratan keselamatan sistem
Mengidentifikasi masalah keamanan yang potensial
Sebutan untukweakness and dangers
Mekanisme kegagalan dan bahaya
Threats (ancaman)
Penanggulangan kebutuhan
Redudansi, peralatan pelindung, & pemantauan perangkat
Akses kontrol, firewall

Untuk kesamaan antara keselamatan dan keamanan, yaitu dalam hal pengembangan teknik. Keamanan dapat mengambil manfaat dari pendekatan fault tolerant yang biasa ditemukan dalam teknik keselamatan. Kemudian para developer  sistem keamanan manfaat pemahaman yang lebih besar tentang bahaya yang digunakan oleh para ahli sistem keselamatan (safety). Dalam sistem kontrol berbasis internet masalah keamanan disebabkan pengguna yang sah dari operasi remote.

Resiko Keamanan dari Serangan/Hacker Jahat
Dalam pembahasan jurnal ini untuk sebuah  sistem kontrol local, yang menjadi sasaran utama jika ada hacker jahat yang mencoba masuk ke akses adalah router internet. Serangan itu pertama-tama melanggar firewall dengan cara menyusup ke dalam intranet, menyusup ke kontrol sistem, mengubah parameter, dan menyebabkan proses abnormal sehingga menyebabkan kefatalan.

Dalam framework yang dirancang, pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan What-if, yaitu latihan komunikasi dan bertanya (apa dan jika)  tentang sistem  dan proses. Berikut adlah ilustrasinya pendekatan nya dalam framework:

- Jika (if) : firewall dan kontrol password sudah hancur.
Yang terjadi (what) : penyerang berhasil masuk ke kontrol sistem
Maka aksi nya: memutuskan link eksternal dari sistem kontrol dengan internet.

- Jika (if) : penyerang sudah merubah control parameter.
Yang terjadi (what) : gangguan telah dimasukkan ke dalam proses
Maka aksi nya: usaha perlindungan menyaring ke luar sistem setiap terdapat perubahan abnormal yang ada di sistem local control.

- Jika (if) : penyerang sudah membuat kondisi kritis keselamatan
Yang terjadi (what):  terjadi kecelakaan yang fatal
Maka aksinya: mengaktifkan SIS secara otomatis
Keamanan Data
Untuk keamanan data dalam sistem kontrol berbasis internet harus aman dan memenuhi persyaratan real-time juga. Pada bagian ini, enkripsi data hibrida two stage (dua tahap) yang diteliti, yaitu:
Tahap 1 : algoritma RSA (Rivest Shamir Adleman) digunakan untuk membangun hubungan komunikasi dengan menghasilkan sebuah kunci RSA publik dan kunci RSA privat.
Tahap 2 : Pertukaran data dimana AES (Advanced Encryption Standart) untuk mengenkripsi data real-time
Resiko Keselamatan (Safety Risk)
PCED (Process Control Event Diagram) adalah sebuah model abstrak dan kualitatif komunikasi antara proses, kontroler dan operator. User pemegang remote dalam komponen pengendalian berbasis internet ini dapat menyebabkan resiko safety (keselamatan) juga. Keuntungan dari penerapan PCED ini adalah proses variabel dan logika kontrolnya sederhana sehingga dapat dimengerti juga oleh orang-orang dari bidang teknik yang berbeda.
Studi Kasus
Untuk ilustrasi desain sistem kontrol berbasis internet ini, penulis jurnal menggunakan ilustrasi tangki air rig di laboraturium Jaringan dan Kontrol  Universitasnya  (Laoughborough University). Tujuan pengendalian nya adalah mempertahankan tingkat cair dari tangki air pada nilai yang diinginkan. Aliran air yang masuk dikendalikan oleh PID (Proportionallocal Integral Derivatf). Terdapat remote kontrol untuk menyesuaikan titik set dan remote tersebut tersambung dengan internet broadband telekomunikasi Inggris dengan 56K bandwith.

Dalam keamanannya, tahap pertama denga menggunakan firewall dan kontrol akses. Hanya user terdaftar yang dapat melihat remote kontrol interface dan memiliki akses ke sistem kontrol berbasis internet. Kemudian sistem shutdown darurat berjalan otomatis dengan sistem remote kontrol. Setelah tingkat cairan mencapai ambang pintu, pompa inket dimatikan segera, sehingga tidak terjadi luapan. Hal seperti inilah yang salah satunya menerapkan sistem kontrol berbasis internet yang dijabarkan dalam jurnal ini.
Kesimpulan
Dari penjabaran jurnal yang di review ini, keselamatan dan keamanan adalah hal terpenting dalam sistem kontrol berbasis internet. Telah dijabarkan resiko-resiko keselamatan dan keamanan dalam seuah sistem, demikian pula dengan beberapa aksi atau tindakan untuk mencegah dan menghentikan bahaya-bahaya yang menyerang dari luar sistem.
Saran
Berdasarkan review jurnal yang menjelaskan tentang sebuah framework keamanan dan keselamatan untuk pengecekan sistem kontrol berbasis internet ini, maka saran yang dapat saya sampaikan adalah semoga sistem keamanan dapat lebih ditingkatkan karena para malicious hackers akan terus menyerang web server yang ada sehingga sistem kontrol yang berbasis internet ini dapat akan dapat dirusak dengan serangan-serangannya.

Terima kasih, kepada http://www.cob.calpoly.edu/~ijics/ untuk berbagi informasi.

Jumat, 01 April 2016

TUGAS B. INDO 2

Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan sejenis juga akan terbentuk proposisi sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Dalam menalar terdapat 2 jenis metode menalar yaitu, deduktif dan induktif.

Proporsisi

Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.

Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
  1. Subjek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda,tempat, atau perkara.
  2. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
  3. Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat
Contoh

Kalimat Semua manusia adalah fana, Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang. Kemudian kata manusiaberkedudukan sebagai subyek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat disini diwakili oleh kata fana.

Inferensi

Inferensi adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan (eksplikatur). Dalam inferensi terdapat 2 jenis inferensi yaitu, langsung dan tidak langsung.

Inferensi langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.

Contoh
Bu, besok temanku berulang tahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada.
Maka inferensi dari ungkapan tersebut , bahwa tidak bisa pergi ke ulang tahun temanya.

Inferensi tidak langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua atau lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi lama.

Contoh

A : Saya melihat ke dalam kamar itu.
B : Plafonnya sangat tinggi.

Sebagai missing link diberikan inferensi, misalnya:
C: kamar itu memiliki plafon

Implikasi

Implikasi diwujudkan dengan pernyataan “jika-maka”. Implikasi adalah suatu pernyataan logika yang hanya akan bernilai salah ketika sebab bernilai benar  dan akibat bernilai salah.

Tetapi kita harus ingat kalau “jika A maka B” tidak sama dengan “jika B maka A” karena alur implikasi hanyalah berjalan satu arah saja.

Contoh

       “Jika lampu merah menyala maka kendaraan bermotor akan berhenti”

kalimat diatas tidak akan sama dengan :

“Jika kendaraan bermotor berhenti maka lampu merah menyala”

Evidensi

Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang di hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris.

Akan tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan. Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi.

_________________________________________________________________


Cara Menguji Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Sedangkan instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah atau dianalisis. Terdapat 5 metode untuk menguji data yaitu :

Tes

Tes merupakan susunan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan, intelegensia atau kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.Ditinjau dari sasaran atau objek yang dievaluasi, maka dibedakan adanya beberapa macam tes atau alat ukur lain. Dalam menggunakan metode tes, peneliti menggunakan instrument berupa soal-soal tes, dan soal tes terdiri dari banyak butir tes yang masing-masing mengukur satu jenis variable.

Angket (kuesioner)

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis tergantung dengan sudut pandang tertentu.

Interview

Interview sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah merupakan dialog yang dilakukan oleh pewawancara kepada responden untuk menggali informasi.

Observasi

Didalam pengertian psikologi, observasi atau pengamatan adalah merupakan seluruh kegiatan pengamatan terhadap objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi observasi dapat dilakukan dengan penciuman, penglihatan, pendengaran, peraba dan pengecap. Pengamatan dengan menggunakan indra disebut pengamatan langsung.

Di dalam penelitian observasi dapat dilakukan dengan menggunakan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara dan lain-lain.

Dokumentasi

Dokumentasi, berasal dari kata dokumen yang artinya semua barang-barang yang yang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi , peneliti menyelidiki benda benda tertulis seperti buku, notulen rapat, catatan, peninggalan benda purbakala yang merupakan symbol symbol atau gambar. instrumen dalam penelitian mempunyai kedudukan yang sangat penting karena benar tidaknya data yang dikumpulkan akan tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpul data. Setelah instrument dirancang maka sebelum digunakan sebaiknya peneliti melakukan uji coba lebih dulu untuk mengetahui apakah responden bisa memahami pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. 


Cara Menguji Fakta

Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.

Konsisten

Konsistensi dalam ilmu logika adalah teori konsistensi merupakan sebuah sematik dengan sematik yang lainnya tidak mengandung kontradiksi. Tidak adanya kontradiksi dapat diartikan baik dalam hal semantik atau berhubung dengan sintaksis. Definisi semantik yang menyatakan bahwa sebuah teori yang konsisten jika ia memiliki model; ini digunakan dalam arti logika tradisional Aristoteles walaupun dalam logika matematika kontemporer terdapat istilah satisfiable yang digunakan

Koherensi

Koherensi merupakan pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dihubungkannya. Ada beberapa penanda koherensi yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya penambahan (aditif), rentetan (seri), keseluruhan ke sebagian, kelas ke anggota, penekanan, perbandingan (komparasi), pertentangan (kontras), hasil (simpulan), contoh (misal), kesejajaran (paralel), tempat (lokasi), dan waktu (kala)

Cara Menilai Autoritas

Menghindari semua desas-desus atau kesaksian, baik akan membedakan atau hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental. Ada beberapa cara sebagai berikut :

Tidak mengandung prasangka.

Pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli ata didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.

Pengalaman dan pendidikan autoritas.

Dasar kedua menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.

Kemashuran dan prestise.

Ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain.

Koherensi dengan kemajuan.

Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu.

_________________________________________________________________

Karena penalaran untuk kita mengetahui dari maksud dan tujuan kita melakukan penelitian tersebut

_____________________________________________________________________________________________

Penalaran Deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian  khusus.

Contoh

Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah usus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Penalaran Induktif

Paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibatbisa juga akibat sebab.

Contoh
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.

Sumber ....
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com

Copyright © Informatica Technologi | Powered by Blogger | Up ↑