Tampilkan postingan dengan label Info Technologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Technologi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 November 2014

Cara menginstall Windows 8 in VirtualBox

Pertama anda harus menginstall VirtualBox pada komputer atau laptop anda terlebih dahulu, sebelum untuk menginstall Windows 8 ini cukup berat kara harus memiliki spesifikasi yang cukup besar karna akan menggunakan setengah dari perfomence komputer atau laptop anda.
Spesifikasi yang support untuk menginstall Windows 8 pada VirtualBox :

Processor                     1 GHz atau lebih tinggi
RAM                             2 Gb atau lebih tinggi
Video Memory            512 Mb atau lebih tinggi
Harddisk                      Free spase 50 Gb

Sebelum nya anda copy Windows 8 ke CD-Images dengan format ISO terlebih dahulu.

Jika komputer atau laptop anda sudah memenuhi syarat di atas bisa kita mulai tutorial berikut :

Buka VirtualBox di komputer atau laptop anda kita akan membuat virtual nya terlebih dahulu d VirtualBox Klik New yang ada pada pojok kiri atas VirtualBox lihat gambar 1.0


Gambar 1.0

Lalu kalian isi Name: sesuai keinginan anda dan Type: Microsoft Windows dan Version: Windows 8 lalu anda klik Next lihat seperti gambar 1.1

Gambar 1.1

Setelah anda mengeklik next anda akan mengatur RAM berapa besar yang anda mau pakai untuk menginstall Windows 8 klik Next untuk melanjutkan karna itu sudah di atur pada VirtualBox lihat gambar 1.2


Gambar 1.2

Langkah berikut nya anda akan membuat virtual Hard Drive untuk tempat penyimpanan OS yang ingin anda instal klik Next untuk melanjutkan kara sudah di atur oleh VirtualBox lihat gambar 1.3

Gambar 1.3

Langkah selanjut nya pilih Type Hard Drive yang cocok untuk Windows 8 pilih VDI (VirtualBox Disk Image) klik Next untuk melanjutkan kara sudah default oleh VirtualBox lihat gambar 1.4


Gambar 1.4

Lalu kalian pilih Dynamically Allocated lalu pilih Next untuk lanjut lihat gambar 1.5


Gambar 1.5

Virtual sudah jadi tinggal ada setting CD-ROM file ISO Windows 8, klik kanan ada virtual Windows 8 klik Setting lihat gambar 1.6


Gambar 1.6

Lalu pilih Storage lalu pilih menu Storage Tree pilih Controller: IDE klik Empty lalu pilih menu Attributes lalu anda klik gambar piringan CD di pojok kanan lihat gambar 1.7


Gambar 1.7

Setelah itu anda cari Enny anda menaruh CD-Images Windows 8 yang berformat ISO lihat gambar 1.8


Gambar 1.8

Setelah itu klik open DVD Drive virtual anda sudah berisikan windows siap instal lihat gambar 1.9


Gambar 1.9

Bila sudah klik ok, virtual untuk menginstal windows 8 anda sudah siap untuk di jalankan.
Bila sudah pilih virtual Windows 8 lalu klik Start yang bergambar tanda panah hijau lihat gambar 2.0


Gambar 2.0

Apabila muncul pesan klik OK lihat gambar 2.1

Gambar 2.1

Selanjut nya kita mulai menginstal Windows 8 ubah Time and currency format saja menjadi Indonesia (Indonesia) yang lain tidak usah di ubah lalu klik Next lihat gambar 2.2


Gambar 2.2

Setelah itu klik Install now lihat gambar 2.3


Gambar 2.3

Lalu pilih Windows 8 Professional X86 yang di maksud dengan X86 itu adalah 32bit dan kalau X64 itu 64bit kita pilih yang Professional X86 lalu klik Next  lihat gambar 2.4


Gambar 2.4

Setelah itu canang I accept The license term lalu klik Next lihat gambar 2.5


Gambar 2.5

Langkah selanjut nya anda pilih Custom: Install Windows only (advanced) lalu akan muncul perintah selanjutnya lihat gambar 2.6


Gambar 2.6

Lalu pilih pastisi yang ingin anda pakai untuk System operasi Windows 8 yang anda ingin instal lihat gambar 2.7 klik Next untuk lanjut langkah berikut nya.

Gambar 2.7

Lalu tunggu proses pengcopyan file selesai, tunggu hingga 100% lalu tunggu hingga Windows 8 mengcofigurasi komputer atau laptop anda, bila sudah selesai akan muncul langkah selanjutnya lihat gambar 2.8 masukan mana untuk komputer atau laptop anda dan pilih warna pada Start menu anda, jika sudah klik Next untuk melanjutkan


Gambar 2.8

Menu selanjut nya akan  muncul Settings pilih Use Express settings untuk menseting dengan cepat dengan default, lihat gambar 2.9


Gambar 2.9

Selanjut nya anda akan membuat accounts lokal masukan User name anda Password anda Reenter Password dan Password hint jika sudah anda mengisi semua klik Finish selamat windows 8 anda hampir siap di gunakan lihat gambar 3.0


Gambar 3.0

Windows sedang mempersiapkan aplikasi untuk anda lihat gambar 3.1


Gambar 3.1

Tunggu proses persiapan aplikasi selesai tunggu hingga beberapa menit, apa bila sudah selesai maka Microsoft Windows 8 siap di gunakan lihat gambar 3.2


Gambar 3.2


Selamat Microsoft Windows 8 anda sudah siap di gunakan.

Categories:

Sabtu, 18 Oktober 2014

Peng. Org. & Arsitektur Komputer

Hirarki Memori


Karakteristik
Lokasi
-          CPU : CPU berfungsi seperti kalkulator, hanya saja CPU jauh lebih kuat daya pemrosesannya. Fungsi utama dari CPU adalah melakukan operasi aritmatika dan logika terhadap data yang diambil dari memori atau dari informasi yang dimasukkan melalui beberapa perangkat keras, seperti papan ketik, pemindai, tuas kontrol, maupun tetikus. CPU dikontrol menggunakan sekumpulan instruksi perangkat lunak komputer. Perangkat lunak tersebut dapat dijalankan oleh CPU dengan membacanya dari media penyimpan.
-          Internal (main) : memory yang dapat diakses secara langsung oleh prosesor. Dalam hal ini yang disimpan di dalam memori utama dapat berupa data atau program.
-          External ( secondary ) : memori tambahan yang berfungsi untuk menyimpan data atau program. Dengan kata lain memory ini termasuk perangkat keras untuk melakukan operasi penulisan, pembacaan dan penyimpanan data, di luar memori utama
Kapasitas
-          Ukuran Word : Ukuran word biasanya sama dengan jumlah bit yang digunakan untuk representasi bilangan dan panjang instruksi
-          Jumlah Word : Panjang word umumnya 8, 16, 32 bit. Memori eksternal biasanya lebih besar kapasitasnya daripada memori internal, hal ini disebabkan karena teknologi dan sifat penggunaannya yang berbeda
Satuan transfer
-          Word : Ukuran word biasanya sama dengan jumlah bit yang digunakan untuk representasi bilangan dan panjang instruksi, kecuali CRAY-1 dan VAX. CRAY-1 memiliki panjang word 64 bit, memakai representasi integer 24 bit. VAX memiliki panjang instruksi yang beragam, ukuran wordnya adalah 32 bit.
-          Block : jumlah bit yang dibaca atau dituliskan ke dalam memori pada suatu saat. Pada memori eksternal, tranfer data biasanya lebih besar dari suatu word
Metode akses
-          Sequential access : suatu perangkat simpan yang bekerja secara sekuensial. Dengan kata lain, perangkat simpan ini bekerja dengan cara membaca (atau menulis) data secara urut dari awal sampai akhir, tanpa ada kemungkinan meloncat atau melewati bagian tertentu
-          Direct access : uatu perangkat simpan yang bekerja dengan cara langsung. Artinya, perangkat tersebut dapat membaca atau menulis langsung ditempat yang diperlukan.
-          Random access : kemampuan untuk mengakses elemen pada posisi sewenang-wenang secara berurutan dalam waktu yang sama, terlepas dari ukuran urutan. Posisi adalah sewenang-wenang dalam arti bahwa hal itu tidak dapat diprediksi, sehingga penggunaan istilah "random" di "akses acak".
-          Associative access : Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya. Seperti pada RAM, setiap lokasi memiliki mekanisme pengalamatannya sendiri. Waktu pencariannya tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access sebelumnya.
Kinerja
-          Access Time : (waktu akses) Waktu yang dibutuhkan untuk mencari lokasi  data dan mengambil data.
-          Cycle Time : (waktu siklus) Waktu yang dibutuhkan memory untuk “recover” sebelum akses berikutnya. Cycle time adalah access time + recovery.
-          Transfer access : (kecepatan transfer) Kecepatan perpindahan data hardware.
Tipe fisik
-          Semi Konduktor : RAM, Cache
-          Magnetik : Disk & Tape
Karakterristik
-          Volatile/nonvolatile : Media penyimpanan volatile dan non-volatile
o   Volatile memory, informasi akan hilang apabila daya listriknya dimatikan
o   Non-volatile memory tidak hilang walau daya listriknya hilang.
o   Memori permukaan magnetik adalah contoh no-nvolatile memory, sedangkan semikonduktor ada yang volatile dan nonvolatile.
-          Eraseble/nonerasble : Media erasable dan nonerasable.
o   Ada jenis memori semikonduktor yang tidak bisa dihapus kecuali dengan menghancurkan unit storage-nya, memori ini dikenal dengan ROM (Read Only Memory).


Categories:

Kamis, 27 September 2012

Teknologi UEFI pengganti Teknologi BIOS

UEFI sebagai pengganti teknologi BIOS. Era BIOS akan segera berakhir dan berganti teknologi terbaru UEFI. Teknologi ini bisa mereduksi waktu start-up, sehingga komputer bisa menyalakan dalam hitungan detik.


Produsen teknologi BIOS kini membuat perangkat lunak start-up baru yang dikenal dengan nama Unified Extensible Firmware Interface (UEFI). Hasilnya generasi terbaru dari komputer rumahan ini akan mampu menyalakan sistem komputer dalam hitungan detik.

Teknologi BIOS telah digunakan di komputer sejak 1979. Teknologi ini tidak pernah didesain ulang dalam kurun waktu begitu lama sehingga menjadi alasan mengapa komputer modern menghabiskan waktu begitu lama untuk mulai aktif.
Di sisi lain, UEFI telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan komputer modern dan akan segera diterapkan di banyak komputer baru. Software ini mampu ‘aktif’ dan ‘nonaktif’ dalam hitungan detik.
“Saat itu, perangkat lunak ini memungkinkan Anda hanya membutuhkan waktu 25 sampai 30 detik sebelum melihat tampilan awal OS komputer Anda,” kata kepala forum UEFI Mark Doran. “Ini memang tidak benar-benar instan, namun jauh lebih baik dari BIOS yang konvesional.”
Teknologi BIOS telah digunakan di beberapa evolusi komputer modern seperti keyboard yang terkoneksi dengan USB atau flash drive.
Para ahli berharap UEFI akan mendapatkan pijakan yang signifikan dalam pasar komputasi pada awal tahun depan. Banyak perusahaan elektronik yang bekerja keras untuk mengurangi waktu aktivasi mesin komputer mereka.
Ini adalah faktor yang sangat penting bagi perangkat seluler dan komputer tablet yang akan datang. Sistem operasi Chrome milik Google juga dikabarkan memiliki waktu ‘boot-up’ dalam hitungan detik.

Categories:

Rabu, 26 September 2012

The AMD Trinity Review (A10-4600M): A New Hope

AMD’s Heterogeneous Computing with Trinity
It’s not all about just CPU or GPU performance, though—or at least that’s what we’ve been hearing from various parties for a while now. The real question is how a platform performs as a whole. There are some tasks where pure CPU performance is what really matters, and there are other tasks where the parallel nature of GPUs pays serious dividends. AMD (and NVIDIA) has been pushing for more applications to make use of the GPU for tasks where it can provide a lot of number crunching prowess.
With Trinity, AMD provided us with a selection of applications that now leverage—to varying degrees—AMD’s App Acceleration, OpenCL, OpenGL, or other tools. For some of these applications, we don’t have any good way of measuring performance across a wide selection of hardware, and for some of those where benchmarks are possible I’ve run out of time to try to put anything concrete together. I don’t want to skip this section entirely, so what follows is a list of the applications, how they benefit from heterogeneous compute, and some general impressions of the application. We also have graphs for a few of the applications where performance seemed to matter the most.
Adobe Flash 11.2—The latest version of Flash continues to add GPU acceleration features, and now there are 3D hooks in addition to the video offload acceleration we first saw with Flash 10.x. There’s not too much of note here, as NVIDIA and Intel also support the latest features of Flash 11.2. Flash works fine on Trinity, but the same goes for Ivy Bridge and various NVIDIA GPUs. If you never saw the Epic Citadel demo for iOS or Android, there’s now a Flash-based version of the same demo that will run in your browser. (Warning: that link can take 10-15 minutes on a decent connection to download all the textures and other data!) Epic Citadel looks just as nice as it did on iOS, but now we need some actual games to take advantage of the tools. Then perhaps we can start looking into benchmarks of browser games or something….
Adobe Photoshop CS6—Photoshop started to take advantage of GPU acceleration back with the CS4 release, using OpenGL to improve performance on certain filters and features. With CS6, Adobe has begun using OpenCL. Fundamentally, I’m not sure how big of a change this represents, but there are quite a few functions in Photoshop that are now supposed to be faster/better with an OpenCL compatible graphics card. There are also two new features that leverage OpenCL; one is Iris Blur, which allows you to mimic depth of field using Photoshop instead of your camera, and the other is Liquify. Unfortunately, I’m by no means a Photoshop expert, so I’m not sure how much the features really help “power users”. I did try doing a benchmark of general Photoshop CS6 performance using the Photoshop Retouch benchmark with and without GPU acceleration enabled; unfortunately, it looks like most of the filters in that action script don’t benefit from the GPU acceleration, as the scores I got were essentially unchanged with or without GPU/OpenCL enabled. Overall, I’ll take the GPU acceleration, but for most of what I do in Photoshop it doesn’t appear to benefit; if you’re interested, you can read more about AMD’s work with Adobe.
GNU Image Manipulation Program (GIMP)—Going along with Photoshop CS6, AMD provided a special preview build of GIMP 2.8. GIMP is sort of the poor man’s Photoshop, as it’s completely free. At present, there are 19 filters that utilize OpenCL to speed of processing, and over the coming months as the release version of GIMP looks to take their new engine live there will undoubtedly be more additions. For now, probably only five of the filters are things I would use (e.g. noise reduction, maybe a light blur). I tested several of these, and there is sometimes an order of magnitude speedup vs. doing the work on just the CPU. The problem is that it also looks like GIMP isn't incredibly well threaded in many of these tasks, putting multicore CPUs at a disadvantage. My biggest complaint isn’t even about performance, though; sadly, I just find the GIMP UI and general performance to be really bad compared to Photoshop. I've tried several times over the years to use GIMP instead of Photoshop, but I’ve never felt comfortable with the tool. If on the other hand you prefer GIMP, hopefully when the current GEGL menu gets integrated into the main program you’ll realize a healthy performance boost.
Assisted Video Transcoding—ArcSoft MediaConverter 7
ArcSoft MediaConverter 7.5—MediaConverter should be a familiar name by now if you’ve been following our reviews, as it’s one of the showcase titles for Intel’s Quick Sync transcoding. When we reviewed Ivy Bridge last month, we found that on Llano at least the version of MediaConverter we had ran slower on the GPU than on the CPU; with Trinity on the other hand, enabling GPU acceleration results in times that are about 60% faster than the CPU alone. That’s a good performance increase, but we’re looking at 154 seconds on the CPU compared to 98 seconds using the GPU. In contrast, dual-core Sandy Bridge on CPU transcoding took 127 seconds and with Quick Sync it only took 28 seconds—a 5X improvement. Quad-core Ivy Bridge was just as impressive, going from 68 seconds on the CPU down to 16 seconds with Quick Sync (4.25X). We’ve been hoping to see something more from AMD’s new Video Codec Engine (VCE), first announced over six months ago with HD 7970, but unless there’s substantial room for improvement it looks like Intel’s Quick Sync will continue to be the fastest transcoding tool for now.
Assisted Video Transcoding—CyberLink MediaEspresso 6.5
CyberLink MediaEspresso 6.5—This tool is very similar to MediaConverter, and the results are also better this time around. We measured the assisted encode time at 74 seconds compared to 135 seconds on the CPU alone. The 74 second transcode time actually makes Trinity potentially faster than CPU-based transcoding on dual-core Sandy Bridge, but again Quick Sync (25 seconds on SNB, 12 seconds on IVB) remains the fastest way to transcode.  Considering both of these tools are apparently using VCE, I have to state that I’m disappointed; with VCE I was expecting performance similar to what Intel is getting with Quick Sync—four or five times faster than CPU-based encoding for the same APU. That Trinity isn't quite twice as fast with VCE is unfortunate; even though there's a decent improvement, Intel is in a completely different category of performance. We’ll have to wait and see if anything more develops with VCE.
File Compression—WinZip 16.5 and 7-Zip 9.2
Handbrake— Yep, this popular open source video transcoding app is getting an OpenCL facelift. Check out our separate post on it here.
WinZip 16.5—This final application is one that I can see being very useful, assuming we see similar advancements in other compression utilities. WinZip 16.5 now supports OpenCL to improve compression times. We tested by compressing the entire Cinebench 11.5 directory with and without OpenCL enabled, and we also compared the results with 7-Zip. On Trinity, performance improved by about 20%, which is decent; Llano sees an even larger 28% improvement. Meanwhile, Sandy Bridge using CPU-based compression is about as fast as Trinity with OpenCL, and Ivy Bridge is still faster, but the 20% increase for “free” is nothing to scoff at. Unfortunately for WinZip, 7-Zip compressed the same directory to 95MB vs. 108MB in roughly the same time as the non-OpenCL WinZip, and 7-Zip is completely free and doesn't nag you and tell you to buy it. Where WinZip 16.5 is a good proof of concept, what will really help AMD is if all the other compression utilities (7-Zip, WinRAR, etc.) all start using OpenCL or other tools to improve performance.
The majority of the applications continue to focus on video and image manipulation, likely because those are areas where the parallel nature of GPUs can be readily utilized. WinZip on the other hand is an application showing other potential uses for GPGPU and heterogeneous compute. We’d love to see even more adoption of OpenCL and similar tools, but the stark reality is that coming up with new and useful ways of doing this is difficult—if it were easy, everyone would do it! The good news is that giving the creative people of the world more tools with which to work can only help, and we’ll just have to wait and see what else comes out.
There’s another interesting sidebar worth mentioning here. OpenCL is an open standard, and the latest Intel drivers actually install an OpenCL driver on Ivy Bridge and Sandy Bridge. Not surprisingly, not all implementations are created equal, so even with Intel’s drivers we couldn’t enable OpenCL in Photoshop or WinZip; GIMP on the other hand apparently worked okay with OpenCL on Intel—we measured a 5X performance improvement of the Noise Reduction filter with Ivy Bridge. Trinity also came in slightly faster with both leveraging OpenCL, while Intel was nearly twice as fast without.

Categories:

Computex 2012: AMD Trinity desktops delayed until October

There are motherboards to be seen, but there wasn't a Trinity APU in sight at Computex.

Sumber information...



AMD’s recent launch of its Trinity APUs focused heavily on laptops and the expectation was that the desktop variants of the APU would arrive shortly afterwards, maybe in the August timeframe.
On the show floor of Computex we saw several motherboard designed around the new FM2 socket needed for Trinity. Unfortunately, much like last year when AMD’s Bulldozer CPU missed Computex, it looks like actual Trinity CPUs are a long way off, with several people mentioning that the launch window is now October.

From our experience with the laptop A10 APU, the mobile market is probably the best place for AMD to focus, given that the APU has noticeably lower CPU performance than equivalent Intel CPUs. This is more forgiveable in laptops, where power savings and a much better base level of GPU performance than Intel means that the total experience is quite tempting.

On the desktop however, you just have a processor that is slower than Intel’s - and the likelihood is that the system will have a discreet GPU as well. But there are advantages to be had, especially for media boxes designed to use the media acceleration functionality of the APU.

For now at least we’ll just have to wait and wonder about what niche AMD can carve out on the desktop. The motherboards look solid enough, with the new A85 chipset largely the same as the existing A75 chipset for the previous generation Llano APU (AMD has added two more SATA 6Gbps channels for a total of eight).

Gigabyte is using this new chipset on several motherboards that we saw today, whilst ASRock has deigned to use the older A75 chipset with the new FM2 socket, trading in two Sata channels for cost savings).  

Categories:

Rabu, 30 November 2011

Intel Core i7, Kecepatan dan Performanya Paling Canggih



Intel telah mengeluarkan mikroprosesor desktop generasi barunya, Core i7 ( Nehalem). CPU baru ini lebih cepat dibandingkan Core 2 Duo, bahkan dinobatkan sebagai CPU tercepat yang ada saat ini.

Core i7 diluncurkan dalam tiga versi quad-core untuk menyasar tiga segmen pasar PC desktop yang berbeda. Yang pertama adalah model dasar 920 (2,66GHz) dengan harga resmi US$ 286. Model kedua adalah 940 2,93GHz dengan harga US$ 562, sedangkan model ketiga adalah 965 Extreme Edition 3,2GHz dengan harga US$ 999.

Harga Core i7 memang tidak murah. Namun jika Anda ingin merakit PC dengan sistem Core i7, Anda memang harus membayar mahal. Untuk sistem, pilihan Anda saat ini masih terbatas pada motherboard dengan chipset Intel X58 (dengan ICH10 southbridge) dan memori DDR3. Harga keduanya pun belum murah.


Namun prosesor baru ini menawarkan beberapa fitur baru, antara lain kendali memori yang terintegrasi dan moda Turbo baru. Hyperthreading juga muncul kembali, menambahkan empat inti virtual ke empat inti fisik yang ada di CPU Core i7.

Moda Turbo, yang disebut Dynamic Speed Technology, memungkinkan CPU untuk mematikan inti dan meningkatkan clock speed, yang bisa bermanfaat pada aplikasi-aplikasi lama yang membutuhkan megahertz lebih, bukan inti yang lebih banyak. Pada aplikasi muti-threaded, CPU akan menyeimbangkan beban di semua inti.

CPU baru ini memiliki 731 juta transistor dalam satu die berukuran 263 milimeter persegi. Semua prosesor Core i7 dirancang pada daya desain thermal 130 watt. Antarmuka Quick Path Interconnect menyediakan bandwidth 19,2 gigatransfer pre detik pada model 920 dan 940, dan 25,6 gigatransfer pada model Extreme Edition.

Intel Core i7 64-bit x86-64 prosesor dengan menggunakan Nehalem , Westmere , dan Sandy Bridge microarchitectures . Core i7 merek adalah ditargetkan pada pasar konsumen high-end dan bisnis baik untuk komputer desktop dan laptop, dan dibedakan dari i3 Core (-tingkat konsumen entry), Core i5 (konsumen mainstream) dan Xeon (server) merek.


Dalam setiap dari tiga generasi pertama mikroarsitektur dari merek, Core i7 memiliki anggota keluarga menggunakan dua arsitektur sistem yang berbeda tingkat, dan karena itu dua soket yang berbeda. Dalam setiap generasi, yang berkinerja tertinggi Core i7 menggunakan soket yang sama dan QPI berdasarkan arsitektur-sebagai akhir Xeon prosesor-generasi yang rendah, sedangkan yang lebih rendah dengan performa Core i7 menggunakan soket yang sama dan PCIe / DMI / arsitektur FDI sebagai Core i5.

“Core i7″ adalah penerus Intel Core 2 merek. Core i7 pengidentifikasi pertama kali diterapkan pada awal keluarga prosesor CODEC Bloomfield diperkenalkan pada tahun 2008 . Pada tahun 2009 nama diterapkan untuk Lynnfield dan Clarksfield model. Sebelum 2010, semua model adalah prosesor quad-core. Pada tahun 2010, nama diterapkan untuk dual-core Arrandale model, dan Gulftown i7-980X Extreme Core yang memiliki enam hyperthreaded core. Pada bulan Januari 2011, Intel merilis sebuah garis Sandy Bridge chip berbasis di bawah merek Core i7.

Perwakilan Intel menyatakan bahwa moniker Core i7 dimaksudkan untuk membantu konsumen memutuskan untuk membeli prosesor sebagai produk berbasis Nehalem yang lebih baru dirilis di masa depan. Nama melanjutkan penggunaan Intel Core merek. Yang pertama Core i7 secara resmi diluncurkan pada tanggal 17 Nopember 2008.

Prosesor Core

Core i7 dirilis awal adalah codename Bloomfield , dicap sebagai Core i7-9xx bersama dengan mereka Xeon 3500-series rekan-rekan. Pada 2009, mereka-end Intel Desktop prosesor yang tinggi, berbagi Socket 1366 platform dengan prosesor server dan dual-prosesor tunggal.

Lynnfield adalah prosesor kedua yang dijual di bawah merek Core i7, sementara pada saat yang sama yang dijual sebagai Core i5 . Tidak seperti Bloomfield, itu tidak memiliki QPI antarmuka tetapi langsung menghubungkan ke Southbridge menggunakan 2.5 GT / s Direct Media Interface dan ke perangkat lain yang menggunakan PCI Express link dalam Surat Socket 1156 . Core i7 berdasarkan Lynnfield memiliki Hyper-Threading , yang dinonaktifkan dalam Lynnfield berbasis prosesor Core i5.

Clarksfield adalah versi mobile dari Lynnfield dan tersedia di bawah merek Core i7 Mobile, sebagai bagian dari platform Calpella. Ini dirilis pada Intel Developer Forum pada tanggal 23 September 2009.

Core i7 Keluarga prosesor ini Arrandale , dijual sebagai i7-6xx prosesor Core dan menampilkan terpadu graphics processing unit namun hanya dua core prosesor, setengah dari Clarksfield. Clarkdale , versi desktop Arrandale, tidak akan dijual sebagai Core i7 , tetapi hanya sebagai i3 Core dan Core i5 . Semua dukungan Intel Hyper Threading (HT).



Sandy Bridge Core i7-2600K

Gulftown adalah penyusutan dari Core i7 asli, menampilkan 6 core, 32 nm proses, Hyper-Threading (untuk total 12 thread logis), 12 MB cache, Turbo Boost dan Intel QuickPath koneksi bus.

Sandy Bridge adalah Intel Core i7 generasi kedua prosesor seri, dan didasarkan pada arsitektur mikro juga bernama “Sandy Bridge”. Hal ini dirilis pada tanggal 9 Januari 2011 dengan akhir CES 2011.Core i7-2600K atau yang biasa dikenal sebagai salah satu keluarga Sandy Bridge, merupakan generasi kedua dari jajaran prosesor Intel Core i yang menduduki posisi tertinggi. Meski demikian produk ini dibanderol pada harga yang cukup masuk akal, yakni di kisaran USD 300.

Melihat dari spesifikasi yang diusungnya, produk ini jelas membawa segudang perbaikan. Misalnya terintergrasi dengan Graphic Processing Unit (GPU) yang konon bisa meningkatkan kinerja sistem. Baik ketika melakukan transcoding video, atau sekadar menyaksikan sajian High Definition (HD).



Selain itu ada fitur lain bertajuk Intel Quick Sync Video yang bisa memang dirancang untuk meningkatkan kualitas rendering prosesor ini. Hanya saja, fitur tersebut tidak aktif ketika pengguna memakai kartu grafis tambahan AMD Radeon atau Nvidia GeForce.

Secara default Intel Core i7-2600K berlari cukup kencang, yakni 3,4 GHZ dan dapat meningkat otomatis hingga 3,8 Ghz. Pun demikian jika merasa belum cukup, produk ini bisa di-overclock dengan mudah. Hanya bermodal cooling bawaan, prosesor ini bisa menyentuh kecepatan 4 Ghz. Beberapa pengujian pun Intel Core i7-2600K lebih unggul dari Core i7 965. Meski tak terpaut jauh, namun performanya patut diacungkan jempol mengingat perbedaan harga yang nyaris dua kali lipat di pasaran. Untuk catu daya, prosesor ini akan memakan sekitar 75 watt pada kondisi idle dan meningkat hingga 140 watt pada kondisi beban maksimal. Jadi sudah sepantasnya pengguna memakai power supply dengan kapasitas di atas 500 watt.

Core i7-2600K mampu memberikan nilai lebih berkat performa yang dahsyat dan harga yang kompetitif. Meski sempat diterpa kabar kurang sebab dengan chiptset pendukung yang tidak berfungsi baik, namun prosesor ini tetap pantas menjadi rujukan para penggila komputer yang mementingkan performa. Di pasaran, Intel Core i7-2600K dibanderol pada kisaran harga Rp 2,9 juta. Sedangkan beberapa seri di bawahnya seperti, Core i7 2600, Core i5 2500, Core i5 2400, Core i5 2300 dipatok mulai dari Rp 1,6 juta hingga Rp 2,6 juta.

Core i7 QM
Prosesor notebook Core i7 QM memiliki kemampuan tertinggi. Tidak ada VGA di dalam prosesor ini, tapi 4 inti prosesor (quad core), kecepatan tinggi, dan Turbo boost adalah andalan utamanya. Prosesor dengan 4 core dan hyper-threading ini akan dideteksi Windows seakan memiliki 8 inti prosesor! Jika Anda membutuhkan performa notebook tertinggi yang bahkan mampu bersaing dengan desktop, ini adalah pilihannya. Umumnya, notebook dengan Core i7 akan memiliki VGA khusus. Jadi, gamer, pengguna aplikasi grafis (Adobe Photoshop, 3ds Max), dan pencinta performa tinggi akan menyukainya. Tentu saja, ada harga yang harus dibayar untuk performa yang tinggi ini.

Core i7 M
Prosesor ini adalah Arrandale (2 inti prosesor) dengan performa terbaik. Teknologi 32 nm membuatnya bekerja dengan suhu relative rendah. Kecepatan tinggi, Hyper-threading, dan Turbo boost membuatnya memiliki performa tinggi. Apabila dipadu dengan VGA tambahan, notebook berbasis Core i7 M akan menjadi pilihan yang sangat baik bagi pencinta performa tinggi. Kemampuannya bahkan dapat bersaing dengan Core i7 QM. Tentu saja, dengan harga yang relatif lebih terjangkau.

Core i5 M
Notebook dengan prosesor ini memang memiliki 2 inti prosesor (dual core). Akan tetapi, tersedianya Hyper-threading membuatnya tampil seakan memiliki 4 inti prosesor. Turbo boost menjadi andalannya dalam hal performa. Sementara itu, VGA terintegrasinya sudah mencukupi untuk pemutaran film HD 1080p, bahkan film Blu-Ray. Jika perlu, beberapa game 3D ringan pun bisa dimainkannya. Jika Anda menginginkan performa tinggi dengan mobilitas baik, Core i5 adalah pilihan yang baik. Harganya pun tidak mencekik.

Core i3 M
Meski tidak dilengkapi Turbo boost, performa Core i3 tetap memikat. Hyper-threading membuat kemampuannya dapat dipakai secara maksimal. VGA-nya pun sudah lebih dapat diandalkan dibandingkan VGA onboard terdahulu. Jika dana Anda terbatas namun menginginkan performa dari arsitektur terbaik Intel, Core i3 adalah pilihan yang jauh lebih unggul dibandingkan Core2 Duo.

Categories:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com

Copyright © Informatica Technologi | Powered by Blogger | Up ↑