Information System (Jurusan Sistem Informasi atau Manajemen Informatika) mempelajari antara lain tentang bagaimana membangun dan mengintegrasikan solusi teknologi informasi dengan proses bisnis yang ada, sehingga suatu institusi bisnis akan dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien. Jurusan ini diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu menganalisis kebutuhan (requirement) dan proses bisnis (business process) serta mendesain sistem berdasarkan pada tujuan organisasi.
Nah, kalo udah ngerti yang di atas, sekarang saya akan menjelaskan bedanya sistem informasi sama teknik informatika (liat poin 1 dan 2) . Kalo sistem informasi itu mempelajari tentang bagaimana caranya membangun sama menerapkan teknologi informasi dengan proses bisnis yang lagi populer saat ini, jadi titik beratnya ada pada bagaimana IT bisa jadi penunjang bisnis yang berhasil dan sukses nantinya.
Sedangkan kalo Teknik Informatika itu lebih ke bagaimana caranya ngembangin kecanggihan komputer, robotik, dan sistem kepintaran komputer di masa yang datang. Jadi, teknik informatika ini lebih ke prakteknya sedangkan kalo sistem informasi ini ke manajemen dari teknik informatika itu supaya bisa jadi bisnis yang menjanjikan. Jadi dalam dunia teknik informatika kamu nanti akan di hadapkan pada beberapa ilmu yang mengharuskan kamu pintar dalam hal matematika.
Coding atau pemrograman komputer dengan berbagai analisa dan logika bahasa pemrograman yang rumit adalah salah satu hal yang akan banyak ditemui oleh mahasiswa di jurusan teknik informatika. Sementara jurusan sistem informasi walaupun juga bisa bertemu dengan berbagai hal berbau bahasa pemrograman namun porsinya tidak sebanyak di teknik informatika. Di sistem informasi nanti kalian akan bertemu dengan segala hal berbau manajemen, analisis dan implementasi sistem informasi.
Itulah kenapa alasannya di beberapa perguruan tinggi ada perbedaan penjaringan untuk jurusan sistem informasi dan teknik informasi. Untuk teknik informasi hanya bisa dimasuki oleh anak STM/SMK atau SMA yang sebelumnya jurusan IPA. Sementara Jurusan Sistem Informatika dan manajemen informatika bisa dimasuki oleh anak SMA Jurusan IPS maupun jurusan IPA dan STM/SMK.
Hal ini terjadi bukan karena semata diskriminasi bro, namun anak SMA IPA atau Anak STM/SMK sudah biasa dengan berbagai hal berbau teknik dan hitung-hitungan sehingga diharapkan saat memasuki jurusan teknik informatika tidak lagi kaget dengan semua hal berbau hitung-hitungan yang sebelumnya sering mereka temukan saat jenjang sekolah menengah atas. Tapi tentu, semuanya kembali ke kebijakan unversitas tersebut, karena ada juga universitas yang mengijinkan anak IPS untuk mengambil jurusan Teknik informatika di universitasnya.
Begitulah sedikit penjelasan tentang perbedaan Ilmu-ilmu komputer yang ada di Indonesia. Muncul pertanyaan, lalu jurusan manakah yang lebih baik? Yang memiliki prospek lebih cerah?
Sebenarnya tidak ada jurusan yang lebih baik atau lebih buruk, karena semua memiliki disiplin ilmu yang berbeda-beda juga tentunya. Tinggal kita menentukan kapasitas otak dan mental kita untuk menentukan jurusan mana yang sebaiknya kita pilih. Dan tentunya semua kembali ke niat dan kesungguhan kita menjalaninya.
Satu hal lagi, saat saya sedang menjelajahi pembahasan ini, ada seseorang yang bertanya tentang komputer yang dia miliki, apakah akan cukup memadai untuk mendalami jurusan-jurusan tersebut? Jawabannya “Bukan Hardware atau Software yang penting, tetapi Brainware yang lebih penting!”
Refrensi ...
Minggu, 23 November 2014
Sabtu, 18 Oktober 2014
Hirarki Memori
Karakteristik
Lokasi
-
CPU : CPU berfungsi seperti kalkulator, hanya
saja CPU jauh lebih kuat daya pemrosesannya. Fungsi utama dari CPU adalah
melakukan operasi aritmatika dan logika terhadap data yang diambil dari memori
atau dari informasi yang dimasukkan melalui beberapa perangkat keras, seperti
papan ketik, pemindai, tuas kontrol, maupun tetikus. CPU dikontrol menggunakan
sekumpulan instruksi perangkat lunak komputer. Perangkat lunak tersebut dapat
dijalankan oleh CPU dengan membacanya dari media penyimpan.
-
Internal (main) : memory yang dapat diakses
secara langsung oleh prosesor. Dalam hal ini yang disimpan di dalam memori
utama dapat berupa data atau program.
-
External ( secondary ) : memori tambahan yang
berfungsi untuk menyimpan data atau program. Dengan kata lain memory ini
termasuk perangkat keras untuk melakukan operasi penulisan, pembacaan dan
penyimpanan data, di luar memori utama
Kapasitas
-
Ukuran Word : Ukuran word biasanya sama dengan jumlah bit yang digunakan untuk representasi bilangan
dan panjang instruksi
-
Jumlah Word : Panjang word umumnya 8, 16, 32
bit. Memori eksternal biasanya lebih besar kapasitasnya daripada memori
internal, hal ini disebabkan karena teknologi dan sifat penggunaannya yang
berbeda
Satuan transfer
-
Word : Ukuran word biasanya sama dengan jumlah
bit yang digunakan untuk representasi bilangan dan panjang instruksi, kecuali
CRAY-1 dan VAX. CRAY-1 memiliki panjang word 64 bit, memakai representasi
integer 24 bit. VAX memiliki panjang instruksi yang beragam, ukuran wordnya
adalah 32 bit.
-
Block : jumlah bit yang dibaca atau dituliskan ke dalam memori pada suatu saat.
Pada memori eksternal, tranfer data biasanya lebih besar dari suatu word
Metode akses
-
Sequential access : suatu perangkat simpan yang
bekerja secara sekuensial. Dengan kata lain, perangkat simpan ini bekerja
dengan cara membaca (atau menulis) data secara urut dari awal sampai akhir,
tanpa ada kemungkinan meloncat atau melewati bagian tertentu
-
Direct access : uatu perangkat simpan yang
bekerja dengan cara langsung. Artinya, perangkat tersebut dapat membaca atau
menulis langsung ditempat yang diperlukan.
-
Random access : kemampuan untuk mengakses elemen
pada posisi sewenang-wenang secara berurutan dalam waktu yang sama, terlepas
dari ukuran urutan. Posisi adalah sewenang-wenang dalam arti bahwa hal itu
tidak dapat diprediksi, sehingga penggunaan istilah "random" di
"akses acak".
-
Associative access : Setiap word dapat dicari
berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya. Seperti pada RAM,
setiap lokasi memiliki mekanisme pengalamatannya sendiri. Waktu pencariannya
tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access sebelumnya.
Kinerja
-
Access Time : (waktu akses) Waktu yang
dibutuhkan untuk mencari lokasi data dan
mengambil data.
-
Cycle Time : (waktu siklus) Waktu yang
dibutuhkan memory untuk “recover” sebelum akses berikutnya. Cycle time adalah
access time + recovery.
-
Transfer access : (kecepatan transfer) Kecepatan
perpindahan data hardware.
Tipe fisik
-
Semi Konduktor : RAM, Cache
-
Magnetik : Disk & Tape
Karakterristik
-
Volatile/nonvolatile : Media penyimpanan
volatile dan non-volatile
o Volatile
memory, informasi akan hilang apabila daya listriknya dimatikan
o Non-volatile
memory tidak hilang walau daya listriknya hilang.
o Memori
permukaan magnetik adalah contoh no-nvolatile memory, sedangkan semikonduktor
ada yang volatile dan nonvolatile.
-
Eraseble/nonerasble : Media erasable dan
nonerasable.
o Ada
jenis memori semikonduktor yang tidak bisa dihapus kecuali dengan menghancurkan
unit storage-nya, memori ini dikenal dengan ROM (Read Only Memory).
Categories: Info Technologi
Kamis, 27 September 2012
Teknologi Terbaru - Baru – baru ini para peneliti berhasil
menciptakan dan mengembangkan sebuah sarung tangan dengan teknologi
canggih atau bisa dikatakan sebuah sarung tangan ajaib untuk
pengembangan di masa depan. Sarung tangan ini merupakan sarung tangan
futuristic yang dikembangkan oleh para ahli untuk bidang kesehatan yaitu
mempermudah kerja doketr dalam melakukan penangan perasi atau
pemindaian ultrasound (scan) yang dilakukan melalui ujung jari dari
dokter tersebut.
Sejatinya sarung tangan diciptakan hanya untuk mensterilkan tangan – tangan para dokter saat melakukan perawatan dan melakukan tindakan operasi bedah pada pasien di rumah sakit. Sarung tangan tersebut berfungsi untuk melindungi luka dari bahaya kuman yang dimungkinkan ada pada telapak tangan dokter dan perawat di rumah sakit saat melakukan tindakan.
Namun dengan perkembangan teknologi sarung tangan kini menjdi hal yang sangat mendukung dan dikembangkan untuk semakin memudahkan pekerjaan dokter saat melakukan pemindaian. Sehingga mempermudah, mempercepat dan tidak memiliki resiko yang sangat besar saat dokter melakukan tindakan.
Para peneliti ini telah berhasil menciptakan sebuah perangkat yang dapat melakukan respon yang sangat tinggi dengan presisi yang cukup tinggi bagi ketegangan dan juga tekanan yang dilakukan dengan menggunakan gerakan dari jari jemari dokter. Pengembangan penilitian ini diakui sangat begitu rumit dan penuh ketelitian dalam menyusun setiap perangkatnya sehingga hasilnya nanti diharapkan akan lebih baik dan benar-benar berhasil digunakan.
Para peneliti ini juga berharap bahwa pengembangan penelitian ini akan berhasil sehingga semakin mendukung proses pemindaian dalam dunia kesehatan dan memudahkan kerja dari para dokter saat melakukan tindakan pemindaian. Selain itu juga ini menjadi langkah awal untuk membuat sebuah robot khusus bedah yang dapat melakukan interaksi bersama tim kesehatan yang dilakukan melalui sentuhan.
Para peneliti juga mengungkapkan bahwa perangkat sarung tangan ini juga memiliki sebuah sensor sehingga mampu dan dapat mengukur sebuah gerakan serta suhu yang terjadi saat digunakan. Selain itu, sebuah pemanas yang memiliki skala kecil yang bertindak sebagai suatu actuator untuk ablasi juga tindakan operasi lainnya.
Sejatinya sarung tangan diciptakan hanya untuk mensterilkan tangan – tangan para dokter saat melakukan perawatan dan melakukan tindakan operasi bedah pada pasien di rumah sakit. Sarung tangan tersebut berfungsi untuk melindungi luka dari bahaya kuman yang dimungkinkan ada pada telapak tangan dokter dan perawat di rumah sakit saat melakukan tindakan.
Namun dengan perkembangan teknologi sarung tangan kini menjdi hal yang sangat mendukung dan dikembangkan untuk semakin memudahkan pekerjaan dokter saat melakukan pemindaian. Sehingga mempermudah, mempercepat dan tidak memiliki resiko yang sangat besar saat dokter melakukan tindakan.
Para peneliti ini telah berhasil menciptakan sebuah perangkat yang dapat melakukan respon yang sangat tinggi dengan presisi yang cukup tinggi bagi ketegangan dan juga tekanan yang dilakukan dengan menggunakan gerakan dari jari jemari dokter. Pengembangan penilitian ini diakui sangat begitu rumit dan penuh ketelitian dalam menyusun setiap perangkatnya sehingga hasilnya nanti diharapkan akan lebih baik dan benar-benar berhasil digunakan.
Para peneliti ini juga berharap bahwa pengembangan penelitian ini akan berhasil sehingga semakin mendukung proses pemindaian dalam dunia kesehatan dan memudahkan kerja dari para dokter saat melakukan tindakan pemindaian. Selain itu juga ini menjadi langkah awal untuk membuat sebuah robot khusus bedah yang dapat melakukan interaksi bersama tim kesehatan yang dilakukan melalui sentuhan.
Para peneliti juga mengungkapkan bahwa perangkat sarung tangan ini juga memiliki sebuah sensor sehingga mampu dan dapat mengukur sebuah gerakan serta suhu yang terjadi saat digunakan. Selain itu, sebuah pemanas yang memiliki skala kecil yang bertindak sebagai suatu actuator untuk ablasi juga tindakan operasi lainnya.
Categories: Technologi
Langganan:
Postingan (Atom)